Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Logam Berat Merkuri (Hg) pada Kerang Hijau (Perna Viridis) terhadap Nelayan di Kelurahan Kaluku Bodoa Kota Makassar

  • Arum pratiwi nur Pratiwi Nur Author
  • Nasruddin Syam Peminatan Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyakat, Universitas Muslim Indonesia
  • Ulfa Sulaeman Peminatan Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Green mussel, mercury (Hg), arkl, Tallo River

Abstract

Sungai Tallo terletak di bagian utara Kota Makassar merupakan sebuah sungai yang muaranya sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Sungai Tallo memiliki luas daerah aliran sungai sebesar 417 km² dengan kecepatan arus 0,07 m³/s. Aliran sungai ini memasuki perairan laut dan diduga menjadi salah satu sumber pencemaran di perairan Pantai Makassar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat risiko (RQ) akibat pajanan merkuri (Hg) kerang hijau (perna viridis) terhadap Nelayan di Kelurahan Kaluku Bodoa Kecamatan Tallo Kota Makassar tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan Analisis Risiko Keseharan Lingkungan (ARKL) dimana faktor-faktor risiko diukur pada waktu yang sama untuk memberikan prediksi besarnya risiko kesehatan akibat logam berat merkuri (Hg) yang terkandung dalam kerang hijau (Perna Viridis). Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan yang mengonsumsi kerang hijau sebanyak 46 orang pengukuran konsentrasi merkuri (Hg) pada kerang hijau dilakukan pada 7 titik sampel. Hasil penelitian didapatkan konsentrasi merkuri pada 7 titik adalah 0,0009 µg/gram, hasil analisis univariat menunjukan bahwa rata-rata berat badan adalah 65,57 kg, dengan rata-rata laju asupan 226,2 gram/hari, rata-rata frekuensi pajanan 99,7 hari/tahun, dan rata-rata durasi pajanan 4,83 tahun, hasil perhitungan rata-rata asupan realtime 0,00014 mg/kg/hari dan asupan lifetime 0,00083 mg/kg/hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kerang hijau di sungai tallo untuk pajanan realtime beberapa nelayan dinyatakan aman dari efek non karsinogenik dan untuk pajanan lifetime dinyatakan tidak aman untuk dikonsumsi dari efek non karsinogenik karena tingkat risiko R>1 untuk dikonsumsi.

Published
2024-02-11